Hampirsetiap daerah dan suku bangsa di Indonesia ini memiliki Tarian Tradisionalnya masing-masing seperti Tari Piring yang berasal dari Sumatera Barat, Tari Tandak dari daerah Riau, Tari Bedaya yang bersal dari Yogyakarta, Tari Seudati dari Aceh dan masih banyak lagi. Tari Joged Lambak: Riau: 54: Tari Kipas: Sulawesi Selatan: 55: Tari
Menurutsejarah, tari kipas ini adalah tarian peninggalan Kerajaan Gowa. Kerajaan ini dulunya mengalami masa kejayaan dan menguasai wilayah Sulawesi bagian selatan selama berabad-abad. Budaya yang muncul dari masa ini kemudian mempengaruhi kebudayan masyarakat Gowa dan sekitarnya, sehingga tercipta tari kipas pakarena.
2Tari Seudati berasal dari Aceh. Tari Serampang Dua Belas berasal dari Sumatera Utara. Tari Piring berasal dari Sumatera Barat. Tari Merak berasal dari Jawa Barat. Tari Gambyong berasal dari Jawa Tengah. Tari Legong berasal dari Bali. Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan. Tari Kipas/Tari Pakarena Berasal dari Sulawesi Selatan.
TariKipas Pakarena merupakan ekspresi kesenian masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosi pariwisata Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat, "pakarena" berasal dari kata "karena" yang memiliki arti "main". Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.
Taritradisional adalah suatu tarian yang berasal dari masyarakat daerah tertentu yang secara turun-temurun di wariskan serta menjadi budaya asli masyarakat setempat. penari legong yang berjumlah 2 atau 3 orang akan membawakan gerakan elok dan gemulai dengan membawa kipas. Gerakan penari akan diiringi oleh alat musik tradisional Bali
vQtU. - Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tari Kipas Pakarena adalah tarian yang dimainkan oleh penari wanita dengan membawa kipas. Tarian tersebut sering dipentaskan untuk mempromosikan pariwisata di wilayah SUlawesi dari buku Ensiklopedia Tari-Tarian Nusantara 2014 karya Rizky Utami, nama Pakarena berasal dari bahasa Makasar "karena" yang artinya main dan "pa" yang artinya pelaku. Tarian tradisional Kipas Pakarena sudah menjadi kekuatan tradisi bagi masyarakat Gowa yang berabad-abad lamanya. Tarian tersebut sebagai upaya untuk melestarikan budaya kekuatan kerajaan dan masyarakat Gowa yang hegemonitas. Baca juga Tari Zapin, Tarian Khas Riau Tari Kipas Pakarena sempat menjadi tarian resmi istana pada masa Raja Gowa ke-16. Di mana tarian tersebut sudah turun temurun dan terus ditarikan hingga sekarang. Dulu tari tersebut hanya ditarikan di dalam istana kerajaan Gowa oleh putri-putri bangsawan. Di mana menjadi pelengkap dan wajib ditunjukkan pada saat upacara adat atau pesta-pesta kerajaan. Mitos tari Kipas Pakarena Tari Kipas Pakarena menggambarkan tentang perpisahan boting langi khayangan dengan lino bumi. Konon, sebelum berpisah, penghuni boting langi mengajarkan para penghuni lino mengenai cara bercocok tanam, beternak, serta berburu. Gerakan-gerakan tersebut sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada boting langi. Setiap gerakan-gerakan pada tarian tersebut mengekspresikan kelembutan, kesantunan, kesetiaan, kepatuhan, serta hormat masyarakat perempuan Gowa kepada laki-laki. Seiring perkembangan jaman, tarian khas Sulawesi Selatan tersebut sangat diminati oleh masyarakat sekitar dan akhirnya membuat tarian kipas pakarena menjadi salah satu media hiburan yang menarik hati para penonton. Baca juga Revolusi Industri Sejarah dan Perkembangan Gerakan dan makna tari Kipas Pakarena Gerakan pada tari Kipas Pakarena dimulai dengan duduk dan memutar searah memutar searah jarum jam memiliki makna yang melambangkan siklus hidup manusia. Kemudian gerakan naik turun. Di mana gerakan tersebut mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawa dan kadang di atas. pola gerakan tersebut mengingatkan akan pentingnya kesabaran dan kesadaran manusia dalam menghadapi kehidupan Tari Kipas Pakarena secara keseluruhan memiliki 12 gerakan yang masing-masing mempunyai makna yang berbeda. Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemdikbud, aturan main tari Kipas Pakarena di mana seorang penari Pakarena tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar. Baca juga Di Manakah Tanam Paksa Dilaksanakan? Demikian pula dengan gerakan kaki, tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Ini berlaku sepanjang tarian berlangsung yang memakan waktu sekitar dua jam. Tari Kipas Pakarena diiringi musik oleh tujuh orang dan semuanya laki-laki dengan alat musik berupa gandrang. Alat musik tersebut berfungsi sebagai pengiring. Di mana caranya dipukul gandrang dengan alat pukul dari tanduk kerbau atau tangan. Pengiring tari Kipas Pakarena harus mengikuti penari. Namun, hanya gerakan kepala agara gerakan selalu beriringan dengan musik. Busana yang dipakai penari disebut li'pa sa'be kain sutera khas Sulawesi. Kemudian dengan sanggul besar dan hiasan khas pulau selayar. Tari Kipas Pakarena dibawakan oleh 3, 4, 6 atau lebih penari perempuan yang memperlihatkan kelembutan perempuan suku Makassar. Baca juga Tari Melinting, Tarian Tradisional Khas Lampung Tarian tersebut lebih banyak menampilkan gerakan tangan yang terayun ke samping kiri-kanan dan ke depan secara beraturan dan lamban. Gerakan lembut si penari sepanjang tarian dimainkan, tak urung menyulitkan buat masyarakat awam untuk membedakan babak demi babak. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ilustrasi oleh Tari Kipas berasal dari daerah Gowa yang berada di provinsi Sulawesi Selatan dan menjadi kebudayaan masyarakat Gowa yang dikenal oleh Nusantara. Pada dasarnya, Tari Kipas atau yang disebut juga dengan Tari Kipas Pakkarena merupakan sebuah tarian yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. ini dibawakan oleh para penari dengan menggunakan pakaian adat dan gerakannya yang khas sambil memainkan kipas. Tari kipas sendiri menjadi salah satu jenis tari yang sangat terkenal di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Gowa. Bahkan, tari ini juga kerap ditampilkan dalam berbagai upacara adat ataupun hiburan. Menariknya lagi, tari kipas juga menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan untuk datang ke daerah Gowa. Tari Kipas Berasal Dari Daerah Mana?Sejarah Tari KipasFungsi dan Makna Tari Kipas Tari Kipas Berasal Dari Daerah Mana? Tari Kipas adalah salah satu tarian peninggalan Kerajaan Gowa di daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa ini pada masanya pernah berjaya di sulawesi bagian selatan sampai berabad-abad. Sehingga, kebudayaan yang ada pada saat itu sangat melekat pada masyarakat Gowa hingga kini, salah satunya Tari Kipas. Asal usul dari Tari Kipas ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Tetapi, menurut mitos masyarakat, tarian ini berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi khayangan dan pengguni lino bumi. Konon, sebelum mereka berpisah, penghuni boting langi mengajarkan pada penguin lino bagaimana cara bertahan hidup seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu. Hal tersebut diajarkan melalui gerakan-gerakan badan dan kaki yang menyerupai tarian. Tarian tersebut kemudian digunakan oleh penghuni lino sebagai ritual adat mereka. Fungsi dan Makna Tari Kipas Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Kipas biasa ditampilkan sebagai hiburan maupun bagian dari upacara. Bagi masyarakat Gowa, ada nilai yang sangat penting dan makna khusus didalam tarian ini. Salah satunya adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang mereka dapatkan, hal tersebut diungkapkan lewat setiap gerakan para penari. Selain itu, gerakan tari kipas mengekspresikan kelembutan yang mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh dan hormat terhadap laki-laki pada umumnya, khususnya terhadap suami. Tari kipas terbagi dalam 12 bagian, meskipun agak sulit untuk membedakannya karena pola gerakan pada satu bagian cenderung mirip dengan bagian lainnya. Tapi setiap pola mempunyai maknanya sendiri. Contohnya, gerakan berputar searah jarum jam melambangkan siklus hidup manusia, sementara gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas. Sementara itu, tidak hanya penari saja yang bergerak, penabuh gandrang juga ikut menggerakkan bagian tubuhnya, terutama kepalanya. Ada dua jenis pukulan yang dikenal dalam menabuh gandrang, yaitu dengan menggunakan stik atau bambawa yang terbuat dari tanduk kerbau, dan menggunakan tangan kosong. Pria yang menabuh gandrang mengiringi tarian dengan gerakan cepat mencerminkan ketangguhan dan ketangkasan pria Gowa. Sekian pengenalan tentang Tari Kipas Sejarah, Asal Daerah, Fungsi, dan Gambarnya. Semoga bermanfaat serta menambah pengetahuan kita semua tentang kesenian tradisional di Indonesia. Yuk cintai dan lestarikan kesenian tradisional di Indonesia!
tari kipas berasal dari daerah brainly