Pembahasan Rasio genotip pada persilangan dihibrid: :4:2:1:2:1. Rasio fenotip pada persilangan dihibrid: 9:3:3:1. Dalam genetika, persilangan dihibrid adalah persilangan yang melibatkan dua sifat yang berbeda. Sehingga, persilangan ini lebih kompleks dari persilangan mono hibrid (yang hanya melibatkan satu sifat berbeda saja). Aleladalah variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen. Didalam materi ini kita juga mengenal istilah genotip dan fenotip. Genotip adalah pewarisan sifat yang tidak dapat terlihat oleh mata kita langsung. Fenotip adalah pewarisan sifat yang dapat terlihat oleh mata kita secara langsung. Jumlah kromosom pada tubuh manusia adalah sebanyak 23 pasang. KetikaMendel melanjutkan percobaannya dengan menyilangkan sesama tanaman F1 (BbKk) ternyata dihasilkan perbandingan 16 variasi genotip dan 4 variasi fenotip F2 sebagai berikut: 9 tanaman ercis berbiji bulat warna kuning :3 ercis berbiji bulat warna hijau : 3 ercis berbiji kerut warna kuning : 1 ercis berbiji kerut warna hijau. Jumlahgamet dari genotipe LLHh (rambut lurus - warna hitam) memiliki 2 karakteristik yang berbeda / dihibrid. Jadi n= 2 -> 2n = 22 = 4, yaitu LH, LH, LH dan Lh, meskipun hanya ada dua jenis gamet, LH dan Lh Jumlah gamet dari genotipe BbKkTt (benih bulat kuning tinggi) memiliki 3 karakteristik / trihibrid yang berbeda. Jadi n=3 -> 2n = 23 = 8 KetikaMendel melanjutkan percobaanya dengan menyilangkan tanaman F1 dengan sesamanya diperoleh perbandingan fenotip sebagai berikut: 9/16 bulat kuning : 3/16 bulat hijau : 3/16 kerut kuning : 1/16 kerut hijau. F2 . Dari hasil Persilangan sesama F1 (bulat kuning heterozigotik/BbKk) pada tanaman ercis F2 diperoleh 16 variasi genotip. VfmKmS. – Dalam persilangan dihibrid dominan resesif, jika f1 disilangkan sesamanya, maka akan diperoleh fenotipe f2 dengan perbandingan 9331. Namun, apa yang dimaksud dengan persilangan dihibrid? Pengertian persilangan dihibrid Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua indvidu dengan dua sifat yang dari Microbe Notes, persilangan dihibrid lebih kompleks daripada persilangan monohibrid karena melibatkan lebih dari dua sifat genetik sehingga orang tua dapat berupa homozigot maupun heterozigot. Persilangan dihibrid dilandasi oleh hukum II Mendel atau hukum asotasi tentang persilangan bebas yang berbunyi “Pada pembentukan gamet, setiap gen dapat bergabung atau berasortasi secara bebas”. Baca juga Perbedaan Antara Hukum Mendel 1 dan 2 Artinya, kedua sifat pada persilangan dihibrid tidak memengaruhi satu sama lain dan bisa diekspresikan secara bebas. Hal ini membuktikan bahwa gen terpisah pada lokus kromosom yang terpisah atau pada kromosom yang berbeda. Sehingga, kedua gen tidak terhubung. Orangtua persilangan dihibrid Seperti yang dikatakan di atas, orangtua persilangan dihibrid dapat berupa dua inividu yang homozigot ataupun heterozigot. Intinya, kedua orangtua harus memiliki dua sifat yang berbeda satu sama lain. Keturunan persilangan dihibrid Seperti persilangan monohibrid, keturunan persilangan dihibrid dapat berupa keturunan pertama F1 dan keturunan kedua F2. Bedanya, keturunan persilangan dihibrid lebih banyak dengan variasi fenotipe yang lebih tinggi. Baca juga Persilangan Intermediet Sejarah, Pengertian, dan ContohnyaContoh persilangan dihibrid Contoh persilangan dihibrid adalah persilangan dihibrid dominan resesif atau persilangan homozigot. Misalnya, tanaman berbiji bulat dan kuning dengan sifat dominan YYRR disilangkan dengan tanaman berbiji hijau dan kisut dengan sifat resesif yyrr. Pada persilangan tersebut, terdapat dua sifat yang berbeda yaitu tekstur dan warna biji. Keturunan pertama F1 Hasil persilangan antara dua individu yang mempunyai sifat beda tersebut adalah gamet heterozigot YyRr. Dilansir dari Lumen Learning, semua keturunan pertama F1 dari persilangan tersebut adalah 100 persen tanaman berbiji kuning dan dan bulat dengan fenotipe YyRr. Baca juga Praktikum Percobaan Persilangan Monohibrid dengan Kancing Keturunan kedua F2 Jika F1 disilangkan sesamanya, maka akan diperoleh fenotipe keturunan kedua F2 yang sesuai dengan hukum II Mendel. Dilansir dari Biology LibreTexts, perbandingan sifat F2 pada persilangan dihibrid dinyatakan dalam rasio fenotipe 9331. Untuk memahaminya, berikut adalah kotak punnett persilangan F1! Kotak punnet persilangan dihibrid tanaman berbiji kuning dan bulat YYRR dengan tanaman berbiji hijau dan kisut yyrr Dari kotak punnett tersebut terlihat bahwa persilangan dihibrid menghasilkan kemungkinan 12 gamet dengan perbandingan fenotipe 9331. Artinya, persilangan tanaman berbiji kuning dan bulat YYRR dengan tanaman berbiji hijau dan kisut yyrr akan menghasilkan keturunan kedua F2 berupa 9 tanaman berbiji kuning dan bulat 3 tanaman berbiji hijau dan bulat 3 tanaman berbiji kuning dan kisut 1 tanaman berbiji hijau dan kisut Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Rasio hasil persilangan dihibrid dan monohibrid menunjukkan seberapa besar peluang sifat yang diwarisi ketrununannya. Perbandingan rasio hasil persilangan bergantung dari genotipe induknya yang terdiri atas dominan dan resesif. Genotipe adalah susunan genetik suatu individu yang tidak dapat diamati. Sedangkan karakter sifat yang dapat diamati seperti bentuk, ukuran, dan warna disebut dengan fenotipe. Bagaimana rasio hasil persilangan dihibrid untuk fenotipe dan genotipe? Apakah sama? Bagaimana rasio hasil persilangan monohibrid? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents Rasio Hasil Persilangan Monohibrid Dominasi Secara Penuh Kodominan Dominasi Secara Tak Penuh Rasio Hasil Persilangan Dihibrid Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu dengan satu sifat berbeda. Dominasi persilangan monohibrid dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh kodominan. Contoh persilangan monohibrid secara penuh terdapat pada persilangan antara kacang ercis berbunga merah MM dan putih mm. Sedangkan contoh persilangan monohibrid secara tak penuh kodominan terdapat pada persilangan bunga pukul empat warna merah dan putih. Dominasi Secara Penuh Contoh pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah persilangan antara kacang ercis berbunga merah dengan kacang ercis berbunga putih. Genotipe untuk kacang ercis berbunga merah adalah MM, sedangkan genotipe kacang ercis berbunga putih adalah mm. Keturunan dari persilangan monohibrid akan menghasilkan individu F1 yang seragam apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat resesif. Pada persilangan kacang ercis dengan sifat genotipe MM dan mm akan menghasilkan individu F1 dengan genotipe Mm. Fenotipe dari persilangan kacang ercis adalah memiliki bunga warna merah. Baca Juga Bagaiman Cara Penurunan Sifat Hemofilia? Jika terjadi persilangan individu sesama F1 maka akan menghasilkan keturunan individu F2 dengan 3 macam genotipe dan 2 macam fenotipe. Tiga macam genotipe hasil persilangan antara lain MM, Mm, dan mm. Perbandingan genotipe untuk F2 adalah MM Mm mm = 25% 50% 25% = 1 2 1. Di sini, genotipe Mm mewakili sifat warna merah dan genotipe mm mewakili warna putih. Sedangkan fenotipe dari keruturunan yang dihasilkan ada 2 macam yaitu warna merah dan putih. Rasio hasil persilangan monohibrid untuk dominan penuh adalah merah putih = 75% 25% = 3 1. Fenotipe individu F2 dengan warna merah dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu 2/3 memiliki genotipe heterozigot Mm dan 1/3 homozigot dominan MM. Fenotipe individu F2 dengan warna putih hanya ada satu yaitu mm homozigot resesif. Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut. Diperoleh hasil persilangan filial F1 pada persilangan monohibrid dengan dominan secara penuh seperti berikut. Perbandingan genotipe F2MM Mm mm = 1 2 1 Perbandingan fenotipe F2Merah Putih = 3 1 Baca Juga Perbedaan Homozigot dan Heterozigot Kodominan Dominasi Secara Tak Penuh Persilangan monohibrid dominan tak penuh terjadi pada persilangan antara bunga pukul empat warna merah dan putih. Pembeda persilangan dominasi secara tak penuh dengan secara penuh terletak pada sifat tampak atau fenotipe pada bunga dengan genotipe heterzigot. Perbandingan genotipe pada persilangan monohibrid kodominan untuk F2 sama dengan persilangan monohibrid dominan secara penuh. Namun pada perbandingan fenotipe yang dihasilkan berbeda. Di mana bunga warna merah dan putih hanya memiliki genotipe homozigot. Sedangkan genotipe heterozigot yaitu Mm menunjukkan sifat fenotipe bunga berwarna merah muda Mm. Persilangan bunga pukul empat dengan bunga merah dominan dengan bunga putih resesif seperti terdapat pada bagan berikut. Diperoleh hasil persilangan filial F1 pada persilangan monohibrid dengan dominan secara penuh seperti berikut. Perbandingan genotipe F2MM Mm mm = 1 2 1 Perbandingan fenotipe F2Merah Merah muda Putih = 1 2 1 Baca Juga Hukum Keseimbangan Hardy Weinberg untuk Menghitung Persentase Genotipe dalam Suatu Populasi Rasio Hasil Persilangan Dihibrid Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan dua sifat berbeda dari dua induk yang berbeda. Contoh persilangan dihibrid terdapat pada persilangan menggunakan kacang ercis untuk mengamati bentuk dan warna biji. Bentuk kacang ercis dapat berupa bulat atau keriput. Fenotipe bulat dinyatakan dengan genotipe BB bulat dan Bb bulat. Sedangkan fenotipe keriput dinyatakan dengan genotipe bb keriput. Warna kacang ercis yang diamati meliputi warna kuning dan hijau. Genotipe dari fenotipe warna kuning adalah KK kuning dan Kk kuning. Sedangkan genotipe dari sifat warna hijau adalah kk hijau. Hasil persilangan antara tanaman kapri berbiji bulat kuning BBKK dan kapri berbiji keriput hijau bbkk adalah berbiji bulat kuning BbKk. Dengan kata lain kerutunan pertama atau filial satu F1 yang dihasilkan semua memiliki sifat bulat kuning fenotipe dengan genotipe BbKk. Jika tanaman sesama F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri maka diperoleh keturunan kedua F2 yang memiliki 16 kemungkinan dari hasil kombinasi dua sifat. Di mana terdapat 9 genotipe berbeda dan 4 fenotipe yang berbeda. Proses dan hasil persilangan dapat dilihat seperti bagan di bawah. Perbandingan fenotipe F2Bulat Kuning Bulat Hijau Keriput Kuning Keriput Hijau = 9 3 3 1 Perbandingan genotipe F2 untuk masing-masing fenotipe1 Bulat Kuning = BBKK BBKk BbKK BbKk = 1 2 2 42 Bulat Hijau = BBkk Bbkk = 1 23 Keriput Kuning = bbKK bbKk = 1 24 Keriput Hijau = bbkk = 1 Demikianlah tadi ulasan rasio hasil persilangan dihibrid dan monohibrid. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat! Baca Juga Jumlah Kromosom Manusia pada Kondisi Normal

menentukan perbandingan genotip dan fenotip dari hasil persilangan dihibrid