𝗧𝗲𝘁𝗮𝗽𝗦𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁. 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗟𝘂𝗽𝗮 𝗦𝗵𝗼𝗹𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗜𝗯𝗮𝗱𝗮𝗵 untuk menenangkan hati, pikiran dan jiwa kita semua. Semoga.. Aamiin MEMBERI = UNTUNG Sebuah sumur bila di timba airnya setiap hari tidak akan pernah kering, terus ada air di dalamnya.
Bukuini menyajikan cerita-cerita yang menonjolkan sifat, sikap dan watak puteri-puteri Islam yang begitu menyentuh hati. Membaca kisah-kisah mereka membangkitkan semangat pembaca untuk menjadi seperti mereka. Siapakah Puteri Penawar Hati? Mereka adalah puteri yang mentaati perintah Allah dan Rasul. Mereka adalah puteri yang berbakti kepada
Kumpulanpuisi tentang senja islami yang menyentuh hati dan menyejukkan jiwa. Setelah puisi renungan, maka kali ini adalah kata2 islami tentang senja, mengisahkan rangkaian cerita senja hari dalam bentuk puisi senja islami yang menyentuh hati dan menyejukkan jiwa. Sebagaimana pengertian islami adalah hal yang bersifat islam, artinya puisi senja
Sebabitulah ada sejumlah kata mutiara Islami tentang kehidupan yang dapat membuat kalian lebih bijak menghadapi masalah. Kata-kata indah islami baik tentang karir, hubungan dengan orang lain, ataupun persoalan umum lainnya ini diharapkan bisa membuatmu lebih tenang dalam menghadapi cobaan hidup.Bahkan, melalui kata-kata Islam menyentuh hati bisa membuatmu semakin dekat dengan Allah SWT.
ImamSyafei berkata: "Hai Hambali, sebaiknya kamu minta pelajaran dulu dari pembantuku ini (seorang penggembala kambing) sebelum minta pelajaran kepadaku". Beliau mencoba menawar agar dapat belajar langsung dari Sang Guru, namun Sang Guru mengulangi perkataannya. Sebagai seorang murid yg taat pada gurunya dia menuruti perintah Sang Guru
eGaZ. Cerita cinta Islami menyentuh hati selalu bisa menginspirasi kaum muslim. Banyak cerita dari para sahabat Nabi tentang kisah cinta pada jaman dulu. Kalau Anda mengira kisah percintaan hanya ada pada jaman setelah Nabi, hal itu salah. Malahan kisah cinta jaman dulu banyak perjuangan dan pengorbanan yang melebihi kisah Romeo dan Juliet di jaman modern. Simak berikut ini cerita cinta Islami menyentuh hati Cerita Cinta Islami Menyentuh Hati dari Sahabat Nabi Handzalah-Jamilah, Kisah Cinta Sahabat Nabi yang Mengharukan Handzalah bin Abi Amir merupakan sosok pemuda Anshar yang tangguh dari Kabilah Aus. Ia juga menjadi salah satu sahabat Nabi yang sangat tunduk kepada perintahnya. Suatu hari, Handzalah menikah di Madinah dengan seorang perempuan yang dicintainya bernama Jamilah binti Abdullah. Perjalanan asmara antara Handzalah dan Jamilah disebut-sebut sebagai kisah cinta sahabat Nabi yang mengharukan karena harus mengutamakan rasa cintanya kepada Allah. Dikisahkan setelah hari pernikahan Handzalah, ia meminta izin kepada Rasulullah untuk bermalam bersama istrinya. Rasulullah pun mengizinkan. Layaknya pasangan yang baru menikah Handzalah dan Jamilah diselimuti rasa bahagia dengan menyandang status baru sebagai suami-istri. Akan tetapi suasana kota Madinah saat itu memang tengah mencekam karena isu peperangan. Sejumlah prajurit Muslim banyak bersiaga di berbagai sudut kota. Meski mencekam, di malam itu juga Handzalah sedang menikmati malam pengantin bersama istri tercinta. Malam kebahagiaan telah berlalu setelah terbitnya fajar. Handzalah pun melaksanakan salat Subuh namun ia segera kembali ke pelukan istrinya. Di saat bersamaan terdengar sayup-sayup suara yang menyerukan “Mari Berjihad” sebagai pertanda dari Rasulullah untuk memerintah perang. Berat sekali pilihan Handzalah kala itu karena harus memenuhi perintah Rasulullah dan meninggalkan istri tercintanya seorang diri tepat pada malam pernikahannya yang pertama. Namun karena keteguhan hati, pendirian, serta kepatuhannya kepada Rasulullah dan agama, ia pun bergegas memenuhi panggilan perang tersebut. Begitupun dengan istri Handzalah. Jamilah sangat mendukung suaminya untuk ikut dalam peperangan karena rasa cinta keduanya kepada Allah juga lebih tinggi. Jamilah hanya bisa memeluk dan menatap Handzalah sebagai tanda perpisahan melepas kepergian sang suami untuk berjihad melawan kaum Quraisy pada Perang Uhud. Sebuah pedang dibawa Handzalah untuk berperang. Keadaan dirinya saat pergi tidak sempat mandi junub. Dalam keadaan junub Handzalah segera bergabung dengan para prajurit Muslim Rasulullah, sambil menghadap musuh dari kaum kafir Abu Sufyan. Pada sesi pertama prajurit Muslim mampu mengalahkan musuh, namun kawanan Muslim kembali diserang dari belakang. Saat itu juga Handzalah dihantam pedang dan belati oleh kaum kafir Quraisy sambil dilempari anak panah serta tombak. Tubuh Handzalah terbujur dan meninggal. Setelah peperangan Rasul mulai mencari tahu satu per satu prajurit Muslim yang gugur dalam perang Uhud. Tidak berselang lama Rasul melihat jasad Handzalah dalam keadaan bersih dari bercak darah. Bahkan rambutnya basah, padahal kondisi Bukit Uhud gersang tanpa air. Semua yang melihat takjub, namun sahabat Nabi memberitahu bahwa Handzalah baru saja menikah dan ia dalam keadaan junub. Nabi pun mengatakan, “Aku melihat dia telah dimandikan oleh para malaikat di antara langit dan bumi.” “Handzalah meninggal dengan status syahid dimuliakan oleh para malaikat karena keteguhan membela Islam,” tulis Muhammad Nasrulloh dalam buku Kisah-kisah Inspiratif Sahabat Nabi tentang Handzalah yang Dimandikan Malaikat. Kabar meninggalnya Handzalah sampai pada Jamilah yang tengah menanti kepulangan suaminya usai berperang. Rasa sedih mendalam menyelimuti hati Jamilah, ia tidak pernah menyangka akan menjanda secepat itu setelah hari pernikahannya yang baru digelar. Kepergian Handzalah memang sangat cepat dan mengukir sebuah kisah cinta sahabat Nabi yang mengharukan. Namun Jamilah tetap bersabar serta ikhlas melepasnya ke pangkuan Allah. Sejak saat itu Handzalah tidak sekadar dijuluki mujahid melainkan mendapat sebutan Ghasilul Malaikah, yakni orang yang disucikan makhluk Allah yakni para malaikat. Ummu Sulaim dan Abu Thalhah Siapa yang tidak kenal kisah cinta Ummu Sulaim dan Abu Thalhah dengan keislaman sebagai maharnya. Bahkan hingga Tsabit seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, “Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya.” Ummu Sulaim merupakan janda dari Malik bin Nadhir. Abu Thalhah yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan. Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat, “Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?” “Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan,” kata Abu Thalhah. “Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam,” tukas Ummu Sualim tandas. “Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?” tanya Abu Thalhah. “Tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah sendiri,” tegas Ummu Sulaim. Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah SAW. yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah SAW. berseru, “Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya.” Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah SAW. lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat, “Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.” Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam. Cerita Cinta Islami Menyentuh Hati dari Rasulullah Rasulullah SAW dengan Siti Khadijah Siapa yang tidak kenal kisah percintaan Rasulullah SAW dengan Siti Khadijah, istri yang berjuang dengan sungguh-sungguh bersama dengan Rasulullah dalam menyebarkan agama islam. Sekaligus ibu dari anak-anak Rasulullah SAW. Apalagi figur Rasulullah selalu menjadi teladan yang baik bahkan dari kisah cintanya. Alkisah ternyata Rasulullah telah memendam cintanya pada Khadijah sebelum mereka menikah. Saat sahabat Khadijah, Nafisah binti Muniyah, menanyakan kesediaan Nabi SAW. untuk menikahi Khadijah, maka Beliau menjawab Ya, seolah-olah Beliau memang telah menantikannya sejak lama. Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah SAW. Wanita ini bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar.” Sambil menangis Rasulullah SAW menjawab, “Masih adakah orang lain setelah Khadijah?” Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad SAW untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi SAW, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal. Rasulullah SAW dan Aisyah Sudah banyak cerita dan buku-buku islam yang mengisahkan bagaimana cintanya Rasulullah SAW dengan Aisyah putri Abu Bakar. Bahkan, jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab,”Aisyah.” Tapi walaupun begitu, rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah tetaplah besar, ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “Cinta itu Allah karuniakan kepadaku.” Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama pesona kematangan. Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi SAW. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya. Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.” Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah Kisah percintaan lainnya yang selalu membuat siapapun berdebar dan berdecak kagum ketika membaca kisahnya yaitu kisah cinta Ali dan Fatimah Putri Rasulullah SAW. Bagaimana kisah cinta itu terbingkai dalam keindahan yang luar biasa, terjaga kerahasiaanya dalam sikap, ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan. Konon saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal cinta di antara mereka. Subhanallah. Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah SAW. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar bin Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah SAW. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima. Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya.” Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu.” Cerita Cinta Islami Menyentuh Hati dari Nabi Yusuf As. Zulaikha dan Yusuf As. Cinta Zulaikha kepada Yusuf As. konon begitu dalam hingga Zulaikha takut cintanya kepada Yusuf merusak cintanya kepada Allah Swt. Berikut sedikit ulasan tentang cinta mereka. Zulaikha adalah seorang puteri raja sebuah kerajaan di barat Maghrib negeri Mesir. Beliau seorang puteri yang cantik menarik. Beliau bermimpi bertemu seorang pemuda yang menarik rupa parasnya dengan pribadi yang amanah dan mulia. Zulaikha pun jatuh hati padanya. Kemudian beliau bermimpi lagi bertemu dengannya tetapi tidak tahu namanya. Kali berikutnya beliau bermimpi lagi, lelaki tersebut memperkenalkannya sebagai Wazir kerajaan Mesir. Kecintaan dan kasih sayang Zulaikha kepada pemuda tersebut terus berputik menjadi rindu dan rawan sehingga beliau menolak semua pinangan putra raja yang lain. Setelah bapaknya mengetahui isi hati putrinya, bapaknya pun mengatur risikan ke negeri Mesir sehingga mengasilkan majelis pernikahan dengan Wazir Negeri Mesir. Memandang Wazir tersebut atau al Aziz bagi kali pertama, hancur luluh dan kecewalah hati Zulaikha. Hatinya hampa dan amat terkejut, bukan wajah tersebut yang beliau temui di dalam mimpi dahulu. Bagaimanapun ada suara ghaib berbisik padanya “Benar, ini bukan pujaan hati kamu. Tetapi hasrat kamu kepada kekasih kamu yang sebenarnya akan tercapai melaluinya. Janganlah kamu takut kepadanya. Mutiara kehormatan engkau sebagai perawan selamat bersama-sama dengannya.” Perlu diingat sejarah Mesir menyebut, Wazir di kerajaan Mesir tersebut adalah seorang kasi, yang dikehendaki berkhidmat sepenuh masa kepada baginda raja. Oleh yang demikian Zulaikha terus bertekad untuk terus taat kepada suaminya karena ia percaya ia selamat bersamanya. Demikian masa berlalu, sehingga suatu hari al-Aziz membawa pulang Yusuf yang dibelinya di pasar. Sekali lagi Zulaikha terkejut besar, itulah Yusuf yang dikenalinya didalam mimpi. Tampan, menarik dan menawan. Sabda Nabi SAW. yang diriwayatkan oleh Hammad dari Tsabit bin Anas memperjelasnya “Yusuf dan ibunya telah diberi oleh Allah separuh kecantikan dunia.” Kisah Zulaikha dan Yusuf direkam di dalam Al Quran pada Surah Yusuf ayat 21 sampai 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Yusuf Namun Ibn Katsir di dalam Tafsir Surah Yusuf memetik bahwa Muhammad bin Ishak berkata bahwa kedudukan yang diberikan kepada Yusuf oleh raja Mesir adalah kedudukan yang dulunya dimiliki oleh suami Zulaikha yang telah dipecat. Juga disebut-sebut bahwa Yusuf telah beristrikan Zulaikha sesudah suaminya meninggal dunia, dan diceritakan bahwa pada suatu ketika berkatalah Yusuf kepada Zulaikha setelah ia menjadi istrinya, “Tidakkah keadaan dan hubungan kita sekarang ini lebih baik dari apa yang pernah engkau inginkan?” Zulaikha menjawab, “Janganlah engkau menyalahkan aku, hai kekasihku, aku sebagai wanita yang cantik, muda belia bersuamikan seorang pemuda yang berketerampilan dingin, menemuimu sebagai pemuda yang tampan, gagah perkasa bertubuh indah, apakah salah bila aku jatuh cinta kepadamu dan lupa akan kedudukanku sebagai wanita yang bersuami?” Dikisahkan bahwa Yusuf menikahi Zulaikha dalam keadaan gadis perawan dan dari perkawinan itu memperoleh dua orang putra Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf. Sebenarnya masih banyak cerita cinta Islami menyentuh hati lainnya dalam sejarah islam yang bisa kita teladani dan sangat indah. Jadi jangan pernah berhenti belajar dan berdoa, agar kisah cinta itu dapat terilhami dalam kisah cinta kita. Kisah cinta yang baik hanya karena Allah SWT. Source
TANGISAN RASULULLAH, MALAM ISRA', "SIKSA WANITA".CERITA PENDEK MENYENTUH HATI Pada suatu hari Ali bin Abi Thalib bersama istri tercinta , Fatimah Az Zahra menemukan rasulullah Muhammad SAW tengah menangis di rumahnya. Beliau sesunggukan, tersedu-sedu dengan tetesan airmata mengalir deras dari kedua matanya. Hal ini pertanda ada satu kesedihan yang teramat dalam dan mengusik ketenteraman batinnya, menyentuh sanubari kemanusiaannya yang jauh terpendam. Melihat pemandangan yang mengharukan tersebut , Sayyidina Ali berusaha menghibur. Ia berkata kepada Rasulullah SAW, yang juga ayah mertua, sahabat, dan kekasihnya“Hentikan tangismu wahai Rasulullah! Biar ayah dan bundaku menjadi tebusan atas ratap kekasihku , apa gerangan yang menyebabkan airmata harus menetes dari sumbernya? ceritakanlah wahai junjungan seluruh alam!” Dengan sedikit terbata-bata dan disela tangis yang belum reda , Rasulullah menceritakan sebab tangisnya “Wahai Ali , aku menangis karena teringat dengan pengalaman yang aku alami pada malam isra’. Yaitu ketika Allah memperlihatkan kepadaku beberapa gambaran kaum wanita dari umatku. Pada malam isra’ tersebut aku lihat mereka tengah disiksa dalam neraka jahanam dengan bermacam-macam azab / siksa yang ditimpakan . Aku menangis karena azab itu demikian dahsyat dan pedih dan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya, sementara otaknya mendidih dan juga melihat wanita digantung lidahnya dan air mendidih , dituangkan kedalam wanita yang diikat kedua kaki ke buah wanita diikat kedua tangan sampai tengkuk/ubun-ubunnya. Wanita tersebut diserahkan oleh Allah kepada sekawanan ular dan kalajengking untuk memangsanya. Adapula wanita yang digantung dengan kedua payudaranya. Ada juga wanita berkepala babi, berbadan keledai dengan sejuta macam siksa neraka yang harus aku melihat wanita berwajah anjing dan serigala dengan api neraka dijejalkan dari mulut dan tembus sampai malaikat-malaikat penyiksa , menghantam mereka dengan kapak yang terbuat dari api cerita sang nabi mengabarkan keadaan kaum wanita yang dilihatnya berada di dalam neraka. Bulu kuduk sayyidah Fatimah Azzahra berdiri penuturan ayahandanya soal nasib kaum wanita .Keringat dingin keluar dari sekujur tubuhnya. Tanpa sadar kedua pipinya telah basah air mata. Dia bangkit dan bertanya” Wahai ayahanda tersayang, pelipur laraku, kegembiraan mata hatiku. Amal apa yang telah dilakukan wanita-wanita tersebut , sehingga demikian berat dan dahsyat siksa yang mereka terima sebagai balasan?“ Perlahan -lahan Rasulullah SAW menjelaskan penyebab dari siksa wanita yang ada di neraka jahannam itu. Katanya” Fatimah, putriku !Wanita yang digantung rambutnya adalah wanita yang tidak menutup aurat dan rambutnya diperlihatkan dengan tidak berbusana muslimah/ berjilbab dari pria lain, yang bukan muhrimnya. Membiarkan rambutnya terurai dipermainkan angin dan merelakannya dipandang siapapun. Wanita yang digantung lidahnya adalah wanita yang menyakiti hati suaminya dengan kata-kata kasar. Mulutnya keji dengan kata-kata yang keluar tanpa kontrol akal dan hati nurani Wanita yang digantung payudaranya , yaitu wanita yang selingkuh, mengotori ranjang suaminya, mengkhianati kepercayaan suami, menodai noktah perjanjian Ilahi Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya dengan ular dan kalajengking di sekujur tubuhnya adalah wanita yang tidak mandi junub/ mandi besar dari haidnya dan meremehkan shalat Wanita dengan wujud kepala babi dan berbadan keledai ialah wanita pendusta , perayu, pengumpat dan penggunjing. Sementara wanita yang berbentuk anjing dengan api yang dijejelkan lewat mulut dan keluar melalui dubur adalah wanita -wanita yang suka mengungkit ungkit kebaikan maupun pemberian dan penghasut/ provokator . Dimanapun dia hembuskan angin fitnah dan adu domba. Membuat keresahan di masyarakat dengan mencampuri urusan orang lain. “Wahai putriku , celakalah wanita-wanita yang durhaka/ maksiat terhadap suaminya. Didunia dia akan mendapatkan laknat dari malaikat-malaikat langit , malaikat-malaikat bumi, dan juga laknat dari benda-benda yang terkena sinar dia mendapat siksa akhirnya seluruh amalnya menjadi sia- sia , tidak mindzalik…Astaghfirullah… subhanallah… Ya Allah… Ampunilah kami kaum wanita, lindungilah kami dari azab api neraka…Dan tuntunlah langkah kami agar selalau di jalanmu… Amin… Amin Ya Allah… amin Ya Rabb… Syaikh Misbahul Anam, Mt. "menjaga Cinta dan Ridha Allah yang Abadi” … Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …aamiinAllahumma sholli a'la sayyidina Muhammad...
cerita islami menyentuh hati